Aparat Diam, Warga Timahan Jadi Korban Kegaduhan Sabung Ayam

 


Trenggalek, 31 Agustus 2025 – mataaininews.my.id

Di tengah gencarnya aparat kepolisian mengumandangkan komitmen pemberantasan perjudian, justru praktik sabung ayam di Desa Timahan, diduga berjalan mulus tanpa hambatan. Lokasi yang kerap digunakan sebagai arena sabung ayam ini disebut-sebut tidak asing lagi bagi masyarakat setempat, bahkan sudah menjadi rahasia umum.

Warga sekitar mengaku resah lantaran aktivitas perjudian tersebut bukan hanya meresahkan, tetapi juga menimbulkan dampak sosial yang serius. Suasana gaduh akibat suara ayam aduan, kerumunan orang, serta lalu-lalang kendaraan menciptakan ketidaknyamanan di lingkungan desa.

Seorang warga berinisial R mengaku sangat terganggu dengan adanya praktik sabung ayam tersebut. Menurutnya, aktivitas itu benar-benar mengusik kenyamanan warga. “Resahnya kami itu dengan suara ayam berkokok sangat banyak, kendaraan juga banyak, saya sangat risih dengan aktivitas itu,” ujarnya.

Senada dengan R, warga lain berinisial S menuturkan bahwa praktik sabung ayam itu sudah berlangsung lama tanpa ada tindakan berarti dari aparat. “Kalau sekadar tahu, semua orang sini pasti tahu. Tapi herannya kok bisa jalan terus. Warga kecil seperti kami nggak bisa berbuat apa-apa,” ungkapnya.

Ironisnya, meski aktivitas itu berlangsung terang-terangan, aparat penegak hukum terkesan menutup mata. Diduga ada oknum yang ikut “membackup” jalannya praktik haram tersebut, sehingga para pelaku semakin percaya diri menjalankan bisnis ilegalnya.

Masyarakat mendesak agar aparat kepolisian tidak hanya diam, melainkan segera melakukan tindakan tegas. Jika praktik perjudian ini dibiarkan, bukan tidak mungkin Desa Timahan akan tercoreng namanya dan masyarakat semakin kehilangan kepercayaan terhadap institusi penegak hukum.

Setelah berita ini dilayangkan, redaksi akan melakukan konfirmasi kepada Kapolres Trenggalek, Kasat Reskrim Trenggalek, serta melaporkan dugaan praktik perjudian ini kepada Polda Jawa Timur untuk mendapatkan tindak lanjut yang semestinya.

Penulis : Redaksi

Lebih baru Lebih lama